Kamis, 30 Oktober 2014

Konsep Pembangunan Kota Yang Terintegrasi, Belajar Dari Curitiba Brasil

but out of Limitation...comes Creativity (Debbie Allen)

Mengenal Curitiba
               Curitiba, adalah ibukota negara bagian Paraná di Brasil bagian selatan, yang merupakan salah satu kota yang paling cepat berkembang dari semua kota di Amerika Selatan, terdiri dari 26 Kotamadya (Municipalities) dengan luas wilayah 15,6022.km2. Populasi penduduk kota Curitiba, sekitar 1,851,215 bermukim di wilayah curitiba, dan sekitar 1,456,730 bermukim di daerah perkotaan (metropolitan), sehingga total jumlah penduduk curitiba saat ini, adalah sekitar 3,307,945. Prediksi Tahun 2020, Populasi penduduk Curitiba akan bertambah menjadi 3,502,667. Sebagai kota yang berkembang menjadi salah satu kota Metropolitan, Curitiba memiliki banyak persoalan seperti layaknya kota- kota metropolitan yang lain di dunia. Kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan, kaum mariginal dan kemiskinan. Kondisi umum yang terjadi di Brasil, dan juga hampir negara- negara lain adalah, sekitar tahun 1950- an sampai 1980-an, terjadinya migrasi dari pedesaan ke kota- kota besar,akibat mekanisasi pertanian, lahan pertanian yang beralih fungsi sebagai lahan industri, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan, dan kota- kota besar menjadi tujuan untuk mengadu nasib, khusus untuk Curitiba, migrasi per tahun prosentasenya sekitar 5,7%. Pemerintah Curitiba sendiri sejak awal tahun 1940-an sampe 1960-an terfokus kepada penyusunan “masterplan curitiba”.

Masterplan Curitiba
                Penyusunan Masterplan pembangunan kota Curitiba, di mulai sejak tahun 1943, yaitu Agache Plan yang terfokus pada pembangunan jalan- jalan di perkotaan dan pusat- pusat bisnis, namun pembangunan sesuai masterplan ini tidak sepenuhnya berhasil karena masih terkendala persoalan finansial. Dengan  di bentuknya The Curitiba Research and Urban Planning Institute, IPPUC pada tahun 1965, lembaga atau konsultan ini segera menyusun kembali masterplan perencanaan pengembangan kota curitiba (Master Plan 1966). Berbeda dengan Agache Plan, Masterplan yang di susun oleh IPPUC, lebih berpikir untuk menghubungkan pembangunan dengan semua wilayah di Curitiba (terintegrasi), hal ini di karenakan populasi penduduk, selain di kawasan metropolitan, juga ada populasi penduduk di wilayah lain di curitiba. IPPUC dan masterplan 1966 lebih fokus kepada pembangunan jaringan jalan dan transportasi yang bisa menghubungkan kota- kota sekitar ke arah perkotaan (metropolitan), Masterplan 1966, kemudian disempurnakan lagi dengan Masterplan 2004. Yang menarik dari Masterplan Kota Curitiba adalah, kota ini mampu mewujudkan perencanaan yang terintegrasi antara jaringan jalan, transportasi publik, dan peruntukan tanah. Jaringan Jalan Raya di Curitiba terdiri atas 3 (jalur) utama, yang di lalui transportasi publik, berada di sepanjang 20 km, dan melewati 23 distrik, serta hanya berhenti di 12 stasiun (halte), yang mana halte- halte ini sengaja di tempatkan dekat dengan daerah- daerah yang tergolong kawasan pemukiman, kawasan perdagangan, dan kawasan industri. Peruntukan lahan (tata guna tanah) di Curitiba, terbagi atas 17 % kawasan pelestarian (green area), kawasan pemukiman 58%, kawasan komersial/perdagangan 16 %, kawasan industri 6 % dan kawasan campuran 3%. Inti dari pada masterplan kota Curitiba adalah bagaimana mengintegrasikan Jaringan Jalan, Transportasi Publik, dan Peruntukan Tanah untuk mendukung kehidupan sosial, ekonomi dan juga tetap menjaga kelestarian alam.


Penghargaan yang sudah di raih Kota Curitiba.
  • World Habitat Award 1997 sebagai kota dengan perencanaan wilayah yang imajinatif dan inovatif, berhasil menjalankan program perutukkan perumahan bagi warga berpenghasilan rendah, kota dengan sistem transportasi publik terbaik dan kota terbaik dalam hal pengelolaan limbah 
  • Global Sustainable City Award tahun 2010, sebagai kota yang di anggap sukses menjalankan pembangunan berkelanjutan (sustainable city development)
  • Washington Transport Award 2010, sebagai kota dengan pengelolaan transportasi publik terbaik
  • Indra Award Tahun 2013 sebagai kota dengan penanganan transportasi publik perkotaan terbaik 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar