but out of Limitation...comes Creativity (Debbie Allen)
Curitiba, adalah ibukota negara bagian
Paraná di Brasil bagian selatan, yang merupakan salah satu kota yang paling
cepat berkembang dari semua kota di Amerika Selatan, terdiri dari 26 Kotamadya
(Municipalities) dengan luas wilayah 15,6022.km2. Populasi penduduk kota
Curitiba, sekitar 1,851,215 bermukim di wilayah curitiba, dan sekitar 1,456,730
bermukim di daerah perkotaan (metropolitan), sehingga total jumlah penduduk
curitiba saat ini, adalah sekitar 3,307,945. Prediksi Tahun 2020, Populasi
penduduk Curitiba akan bertambah menjadi 3,502,667. Sebagai kota yang
berkembang menjadi salah satu kota Metropolitan, Curitiba memiliki banyak
persoalan seperti layaknya kota- kota metropolitan yang lain di dunia. Kemacetan
lalu lintas, pencemaran lingkungan, kaum mariginal dan kemiskinan. Kondisi umum
yang terjadi di Brasil, dan juga hampir negara- negara lain adalah, sekitar
tahun 1950- an sampai 1980-an, terjadinya migrasi dari pedesaan ke kota- kota
besar,akibat mekanisasi pertanian, lahan pertanian yang beralih fungsi sebagai
lahan industri, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan, dan kota- kota besar
menjadi tujuan untuk mengadu nasib, khusus untuk Curitiba, migrasi per tahun
prosentasenya sekitar 5,7%. Pemerintah Curitiba sendiri sejak awal tahun
1940-an sampe 1960-an terfokus kepada penyusunan “masterplan curitiba”.
Masterplan
Curitiba
Penyusunan Masterplan
pembangunan kota Curitiba, di mulai sejak tahun 1943, yaitu Agache Plan yang
terfokus pada pembangunan jalan- jalan di perkotaan dan pusat- pusat bisnis,
namun pembangunan sesuai masterplan ini tidak sepenuhnya berhasil karena masih
terkendala persoalan finansial. Dengan di bentuknya The Curitiba Research and Urban
Planning Institute, IPPUC pada tahun 1965, lembaga atau konsultan ini segera
menyusun kembali masterplan perencanaan pengembangan kota curitiba (Master Plan
1966). Berbeda dengan Agache Plan, Masterplan yang di susun oleh IPPUC, lebih
berpikir untuk menghubungkan pembangunan dengan semua wilayah di Curitiba
(terintegrasi), hal ini di karenakan populasi penduduk, selain di kawasan
metropolitan, juga ada populasi penduduk di wilayah lain di curitiba. IPPUC dan
masterplan 1966 lebih fokus kepada pembangunan jaringan jalan dan transportasi
yang bisa menghubungkan kota- kota sekitar ke arah perkotaan (metropolitan),
Masterplan 1966, kemudian disempurnakan lagi dengan Masterplan 2004. Yang
menarik dari Masterplan Kota Curitiba adalah, kota ini mampu mewujudkan perencanaan
yang terintegrasi antara jaringan jalan, transportasi publik, dan peruntukan
tanah. Jaringan Jalan Raya di Curitiba terdiri atas 3 (jalur) utama, yang di
lalui transportasi publik, berada di sepanjang 20 km, dan melewati 23 distrik,
serta hanya berhenti di 12 stasiun (halte), yang mana halte- halte ini sengaja
di tempatkan dekat dengan daerah- daerah yang tergolong kawasan pemukiman,
kawasan perdagangan, dan kawasan industri. Peruntukan lahan (tata guna tanah)
di Curitiba, terbagi atas 17 % kawasan pelestarian (green area), kawasan
pemukiman 58%, kawasan komersial/perdagangan 16 %, kawasan industri 6 % dan kawasan campuran 3%. Inti
dari pada masterplan kota Curitiba adalah bagaimana mengintegrasikan Jaringan
Jalan, Transportasi Publik, dan Peruntukan Tanah untuk mendukung kehidupan
sosial, ekonomi dan juga tetap menjaga kelestarian alam.
Penghargaan
yang sudah di raih Kota Curitiba.
- World Habitat Award 1997 sebagai kota dengan perencanaan wilayah yang imajinatif dan inovatif, berhasil menjalankan program perutukkan perumahan bagi warga berpenghasilan rendah, kota dengan sistem transportasi publik terbaik dan kota terbaik dalam hal pengelolaan limbah
- Global Sustainable City Award tahun 2010, sebagai kota yang di anggap sukses menjalankan pembangunan berkelanjutan (sustainable city development)
- Washington Transport Award 2010, sebagai kota dengan pengelolaan transportasi publik terbaik
- Indra Award Tahun 2013 sebagai kota dengan penanganan transportasi publik perkotaan terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar